Imunisasi Pin Polio Tetes Untuk Siswa SDN 5 Jatibanteng

Kementerian Kesehatan mencanangkan program Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) pada awal tahun ini. Sub PIN Polio adalah program imunisasi untuk mencegah penyakit polio yang bisa menyerang anak-anak. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, belum lama ini kasus polio ditemukan di Klaten, Jawa Tengah, serta Kabupaten Sampang dan Pamekasan di Jawa Timur. Kemenkes menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga harus segera ditanggulangi. Sub PIN Polio juga merupakan pemberian imunisasi tambahan Polio tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan kegiatan yang mengusung tagline Bersama Kita Bebaskan Anak-anak dari Polio, Anak Sehat, Indonesia Hebat ini adalah dalam rangka pencegahan dan pemutusan rantai penularan virus Polio yang menyebabkan kelumpuhan pada anak. Sub PIN Polio untuk putaran pertama dilaksanakan pada tanggal 15 – 21 Januari 2024, dan untuk putaran kedua akan dilaksanakan tanggal 19 – 24 Februari 2024. Vaksin yang diberikan adalah vaksin polio tetes. Imunisasi tetes untuk anak ini diberikan secara gratis di 300 titik yang tersebar di Kabupaten Situbondo yaitu posyandu, sekolah (PAUD – SD) dan puskesmas wilayah. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa Sub PIN Polio menargetkan anak-anak usia 0-7 tahun tanpa melihat status imunisasinya. Jadi, meskipun seorang anak telah mendapat imunisasi secara lengkap, anak tersebut tetap wajib mendapatkan imunisasi lewat program Sub PIN Polio.

Pada hari Selasa, 16 Januari 2024 di SDN 5 Jatibanteng mendapatkan jadwal pemberian imunisasi Sub Pin Polio tepat pukul 10.00. Kali ini di SDN 5 Jatibanteng yang mendapatkan imunisasi adalah siswa kelas 1 atau siswa yang usianya masih dibawah 8 tahun. Sebelum para siswa diberikan vaksinasi tetes tersebut, tenaga medis yang bertugas memberikan penyuluhan terlebih dahulu, baik kepada siswa yang menerima vaksinasi, juga kepada para guru, mengingat imunisasi kali ini begitu besar dampaknya bagi kesehatan anak di masa depan.